Seruling Laut

This slideshow requires JavaScript.

Hitam legam aspal jalanan ini mejadikan perjalanan yang dilalui menjadi amat panjang serta lama. Rintik hujan yang sembari terjun bersamaan menambah kesal hati bila setiap kubangan yang kutemui. Perjalanan kali ini merupakan perjalanan solo traveler yang kesekian kali setelah cerita – cerita yang lama telah berlalu. Pacitan, berjuta angan dan romantisme kisah perjalanan yang saling mengikat bertautan bersama dalam irama perjalanan yang dilalui. Perjalanan menempuh 107 kilometer menuju angan dan harap, perjalanan menuju kota bahari Pacitan akan menjadi tiga kisah perjalanan yang memberikan berbagai pelajaran berharga terhadap kearifan lokal sekitar.

Perjalanan ini berawal ketika mendung dan sang surya berpadu menghiasi pagi yang syahdu di kota Jogja, ketika rintik hujan bersiap untuk terjun bebas, kedua roda telah melesat meninggalkan jejak tanpa menanti jatuhnya rintik hujan. Perjalanan solo traveller kali ini akan memakan waktu selama kurang lebih tiga jam. Jalanan jogja – wonosari dikala pagi akan selalu ramai diwarnai para pelajar dan pekerja yang sibuk berangkat menjemput masa depan yang lebih baik, begitu pula rentetan mobil dan bus yang berlomba – lomba mencapai tujuan dengan cepat. Wonosari segera terlewati perjalanan yang tersisa menyisakan jalanan wonosari –  pracimantoro – pacitan,  perjalanan akan selalu menyegarkan karena selalu dihiasi pepohonan nan hijau rindang.

Kabupaten Pacitan, setelah perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya aroma asin pantai mulai tercium dan menjadi semerbak parfum sambutan bagi para pelancong yang datang berkunjung. Destinasi pertama yang menjadi sorotan ialah Pantai Klayar, pantai seruling laut. Pantai dengan ciri khas bunyi deburan ombak yang menyerupai seruling ini sudah sangat popular hingga seantero Indonesia. Pantai Klayar mempunyai pesona laut biru yang memukau para pelancong yang berkunjung. Namun sayang keindahan laut biru tersebut tidak dapat dinikmati dari dekat karena deburan ombak pantai selatan yang selalu memukau ketika menghantam jajaran karang.

-FA-

Leave a comment